Selamat Datang di Blog Mas-KW

MENUJU TAHUN 2019

Rabu, 10 Februari 2016

Momentum Indonesia Menjadi Poros Dunia Gerhana Matahari Total 2016


Gerhana Matahari Total (GMT) menjadi perbincangan menarik di Indonesia, dari para amatir pengamat GMT bahkan sampai dari ilmuan dunia (pemerhati angkasa/astronom) menyempatkan mencari tahu Gerhana Matahari Total (GMT) di Indonesia di tahun monyet ini. 
Untuk mengingatkan kita kapan GMT ini pernah dan akan melintas di Indonesia, berikut diantaranya : 

18 Mei 1901
Daerah: Padang, Jambi, Pontianak, Balikpapan, Samarinda, Palu, dan Ambon.

14 Januari 1926
Daerah: Bengkulu, Palembang, Pangkal Pinang, Bangka Belitung, dan Pontianak.

9 Mei 1929
Daerah: Aceh dan Sumatera Utara. 

13 Februari 1934
Daerah: Manado, Maluku Utara.

4 Februari 1962
Daerah: Palu, Papua.

11 Juni 1983
Daerah: Yogyakarta, Semarang, Solo, Kudus, Madius, Kediri, Surabaya, Makassar, Kendari, dan Papua.

22 November 1984
Daerah: Papua.

18 Maret 1988
Daerah: Palembang, Bengkulu, Pangkal Pinang, dan Bangka Belitung.
Waktu: 2 menit 19 detik.

24 Oktober 1995
Daerah: Sangihe
Waktu: 1 menit 53 detik.

9 Maret 2016
Daerah: Palembang, Palangkaraya, Balikpapan, Palu, dan Ternate.

20 April 2023
Daerah: Makassar dan Papua.

19 April 2042 
Daerah: Jambi.

24 November 2049
Daerah: Jakarta.


Nah, pada tanggal 9 Maret 2016 mendatang, jalur GMT akan melintasi (sebagian area) Lubuk Linggau, Palembang, Toboali, Koba, Manggar, Tanjung Pandan, Palangkaraya, Balikpapan, Sampit, Palu, Poso, Ternate, Tidore, Sofifi, Jailolo, Kao, dan Maba.

Dulu, waktu waktu tanggal 11 Juni 1983 GMT yang melintas di Yogyakarta, Semarang, Solo, Kudus, Madius, Kediri, Surabaya, Makassar, Kendari, dan Papua. Saya masih umur 7 tahun, wuih heboh dikampung para warga dapat informasi dari pak dukuh kalau semua warga dilarang keluar dan harus menutup semua pintu, bahkan genteng kaca atau atap yang bolong-bolong harus ditutup. Wah serem banget waktu itu, tapi sekarang sudah 33 tahun baru aku sadari betapa gerhana matahari memang sangat menarik, setidaknya ini beberapa alasan mengapa gerhana matahari menarik?

Gerhana menjadi fenomena yang menarik perhatian umat manusia sejak masa lampau.

  • Gerhana dikaitkan dengan musibah atau bencana.
  • Hilangnya Matahari atau Bulan dianggap disebabkan oleh sosok supranatural yang menelan benda langit tersebut.
  • Beragam mitos berkembang di seantero dunia, beberapa di antaranya masih dipercaya oleh masyarakat Indonesia.
Gerhana Matahari juga pernah menjadi pembuktian dari teori fenomenal.
Teori Relativitas Umum Einstein menyatakan pembelokan ruang-waktu akibat gravitasi. Teori ini dibuktikan oleh hasil pengamatan Eddington saat Gerhana Matahari Total 29 Mei 1919. Lapisan korona Matahari akan tampak saat Gerhana Matahari Total. Pengamatan saat gerhana membantu ilmuwan memahami bintang induk Tata Surya.
  
Masyarakat modern semakin tertarik dengan keindahan langit beserta fenomena yang terjadi di sana. Beberapa konsep wisata muncul dalam kaitannya dengan fenomena langit dan antariksa :



  • Celestial Tourism
  • Astronomical Tourism
  • Space Tourism
Gerhana merupakan fenomena langka yang tidak terjadi setiap bulan. Bidang orbit Bulan yang miring 5 derajat  terhadap bidang orbit Bumi menyebabkan gerhana terjadi hanya pada musim-musim gerhana. Saat itu, Bulan dan Matahari berada dekat dengan titik simpul, perpotongan kedua bidang orbit.

Anjuran agar masyarakat menikmati keindahan fenomena alam saat terjadi gerhana matahari total ini sejalan dengan pendapat kepala LAPAN bahwa Pengamatan gerhana matahari total ini tidak berbahaya asal dilakukan dengan cara-cara yang aman. Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin menjelaskan sinar gerhana matahari total tidak akan membuat mata buta, justru saat gerhana total mencapai puncaknya maka itu adalah saat yang tepat untuk melihat keindahan korona atau mahkota matahari secara langsung tanpa penghalang.

Wah, menarik kan.....? maka saatnya besok tanggal 9 Maret 2016 kita rame-rame nikmat GMT di Indonesia.

Jadikan dan infokan destinasi Indonesia yang kaya akan alam yang indah dan budaya yang adi luhung untuk dikenalkan di dunia internasional pada saat momentum GMT  9 Maret 2016.

Artikel ini diikut sertakan dalam lomba blog “Laskar Gerhana detikcom”
 

Rabu, 11 Maret 2015

Keluar dari Zona Nyaman sebagai Kunci Sukses Mengembangkan Diri (4)

Merubah perspektif

Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, pikiran kita turut memengaruhi bagaimana kita menghadapi situasi baru. Pikiran turut memengaruhi perasaan dan perilaku kita.
Ini seperti yang dijelaskan oleh Dennis Greenberger dan Christine A. Padesky dalam buku mereka yang berjudul Manajemen Pikiran: Metode Ampuh Menata Pikiran untuk Mengatasi Depresi, Kemarahan, Kecemasan, dan Persaan Merusak Lainnya. Berkaitan dengan hal itu, mereka menyontohkannya dengan keadaan berikut.

Keluar dari Zona Nyaman sebagai Kunci Sukses Mengembangkan Diri (3)


Jangan menjadi perfeksionis

Salah satu penyebab kecemasan yaitu terlalu berharap meraih hasil yang sempurna.
Tinggal di dalam situasi yang sudah familiar membuat kita nyaman di dalamnya. Ini dikarenakan, saat kita sudah familiar dengan suatu hal, maka kita pun akan menjadi ahli di dalam hal itu. Dan, saat kita menjadi ahli, kita pun akan lebih mudah meraih kesempurnaan.
Sebagai contoh, sudah belasan tahun Anda bekerja di perusahaan A sebagai seorang staf keuangan. Anda sudah sangat familiar dengan situasi kerja di perusahaan itu. Anda sudah paham dengan ritme kerjanya, paham bagaimana berinteraksi dengan orang-orang di lingkungan itu, serta paham bagaimana prosedur kerja di perusahaan itu.