Selamat Datang di Blog Mas-KW

MENUJU TAHUN 2019

Rabu, 11 Maret 2015

Keluar dari Zona Nyaman sebagai Kunci Sukses Mengembangkan Diri (1)

Tinggal nyaman di dalam comfort zone alias zona nyaman ibarat katak dalam tempurung. Apa yang kita tahu dan alami itu-itu saja. Pada gilirannya, apa yang kita dapat, yach, hanya itu-itu saja juga. Atau, lebih parah lagi, zona nyaman kita menjadi tidak lagi nyaman karena serbuan dari dunia luar. Hiiiiih, sereeem!

Dalam kehidupan ini, sejatinya, tidak seorang pun anak manusia yang berada di dalam zona nyaman. Setiap orang, baik anak yang masih kecil, atau pun nenek yang sudah tua renta, senantiasa berada di zona yang tidak nyaman, hidup di dalam ketidakpastian. Seorang anak kecil, tidak selamanya dapat berada di dalam lindungan orangtuanya. Jika orangtuanya meninggal karena suatu sebab, sementara tidak ada orang yang mau peduli dengannya, maka ia harus berjuang demi hidupnya sendiri (meskipun kita tidak berharap peristiwa seperti ini terjadi). Banyak contoh yang dapat kita saksikan mengenai kenyataan seperti ini.
Demikian juga orang yang sudah tua renta. Kita tidak bisa menjamin bahwa anak dan cucu kita akan peduli terhadap nasib kita saat kita sudah tidak dalam usia produktif. Inilah kenyataan hidup di hari ini. Penuh ketidakpastian!
Dalam dunia yang penuh ketidakpastian ini, zona nyaman merupakan musuh utama umat manusia. Barangsiapa yang tidak siap untuk keluar dari zona nyaman, maka pertama, dia tidak akan berkembang; Kedua, ada kemungkinan zona nyamannya sudah tidak lagi menjadi tempat yang nyaman.
Misalnya, sudah belasan tahun kita bekerja di suatu perusahaan. Kita sudah sangat nyaman dengan situasi kita. Kita menjadi pegawai tetap dengan jaminan pensiun yang tinggi, gaji yang lebih dari cukup, serta jaminan kesehatan yang membuat kita merasa aman. Tetapi, tiba-tiba, karena satu hal atau lainnya, perusahaan tempat kita bekerja mengalami kebangkrutan. Maka, mau tak mau kita harus keluar dari zona nyaman kita. Kita harus mencari tempat baru yang belum pernah kita kenal sama sekali dan memulai lagi dari nol.
Nah, oleh karena itulah, keluar dari zona nyaman merupakan salah satu seni menjalani hidup yang harus kita pelajari dan kuasai.
Memang sudah menjadi sifat alami kita merasa takut dan cemas berada di dalam situasi yang asing. Saat kita berada di dalam situasi yang asing, hal itu secara alami akan menimbulkan kecemasan dan ketakutan di dalam diri kita. Parahnya, kecemasan dan ketakutan ini akan menghasilkan pemikiran atau persepsi-persepsi negatif yang mendukung rasa cemas dan takut itu. Pada gilirannya, persepsi-persepsi ini akan membuat ketakutan dan kecemasan kita semakin menjadi-jadi.
Untuk itu, kita perlu menata pikiran sedemikian rupa sehingga pemikiran-pemikiran negatif, yang tidak mendukung dapat dihilangkan. Merubah persepsi dapat membantu kita mengurangi rasa cemas dan takut berada di dalam situasi yang tidak menentu. Selain merubah persepsi, masih ada beberapa cara untuk keluar dari zona nyaman.
Penasaran? Yuk, langsung saja kita simak penjabarannya berikut ini.

Belajar sesuatu yang baru

Setidaknya, mempelajari sesuatu yang baru memiliki dua keuntungan. Yang pertama, kita membiasakan diri berada di dalam situasi yang baru.
Berada di dalam situasi yang baru niscaya membuat kita merasa cemas dan takut. Nah, dengan terbiasa mempelajari sesuatu yang baru, kita pun terbiasa menghadapi kecemasan dan ketakutan. Saat kita terbiasa dengan kecemasan dan ketakutan, kita pun tidak lagi kaget dengan perasaan seperti itu.
Keuntungan yang kedua yaitu, dengan mempelajari hal-hal baru, pengetahuan kita pun bertambah, demikian juga dengan skill kita.
Pengetahuan dan skill baru ini dapat kita gunakan sebagai senjata untuk menghadapi kondisi baru, situasi yang masih asing bagi kita.


Bersambung...........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar